Minggu, 04 November 2012

wacana


RESTAURANT
Biasanya orang singgah ke restoran ingin mencari makanan enak, mereka ingin mengenyangkan perut yang lapar dengan menyantap hidangan yang tersedia.
Namun demikian, pengunjung sekarang mulai datang ke restoran dengan tujuan lebih variatif. Mereka ke restoran tak lagi sekedar mengenyangkan perut tapi juga berusaha “mengenyangkan” mata.
Di tengah hiruk pikuk bisnis restoran, ada sebagian orang yang menjadikan pergi ke tempat makan sebagai gaya hidup. Para pebisnis makanan pun rupanya jeli dengan adanya kalangan tertentu ini.
Pengusaha restorans tak lagi sekedar menyediakan menu makanan enak bagi pengunjung. Akan tetapi menyediakan fasilitas lain seperti arena untuk bernyanyi, panggung hiburan yang menampilkan acara live music. Hingga menggelar program-program acara tertentu yang diadakan sewaktu-waktu untuk menghibur pengunjung.
Dengan adanya inovasi tadi maka jumlah pengunjung pun dapat terdongkrak. Sehingga roda usaha bisnis restoran terus bergerak.
Salah satu cara agar pengunjung mendapatkan sesuatu yang baru ialah dengan mendesain inding restoran agak berbeda misalnya dengan memajang berbagai lukisan di dinding restoran.
Memajang lukisan sebagai salah satu bagian dari interior restoran, kini menjadi tren baru beberapa restoran. Kalau dulu untuk menikmati sebuah karya seni orang perlu mengunjungi sebuah galeri lukisan, sekarang seiring dengan perubahan zaman, cukup datang ke restoran, duduk santai dan rileks orang bisa enjoy menikmati karya seni.
Ternyata adanya restoran yang mengakomodasi karya seniman lokal menjadi inspirasi bagi banyak seniman melakukan pameran lukisan di restoran. Hanya itu dilakukan sebagai penyegaran sekaligus mencari suasana baru, keuntungan dinding restoran dihiasi dengan lukisan, kalau sudah bosan bisa diganti.

Diksi
Pengertian diksi adalah pilihan kata. Pilihan kata merupakan  unsur sangat penting, baik dalam dunia menulis maupun untuk berkomunikasi setiap hari. Dalam hal ini, makna kata yang tepatlah yang diperlukan kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Diksi sendiri memiiki delapan elemen yaitu fonem, konjungasi, silabel, hubungan, kata kerja, kata benda, infleksi, dan uterans. Di samping itu, pemilihan kata itu harus pula dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata itu. Hal yang utama mengenai diksi adalah:
Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari suatu gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kekompok masyarakat pendengar.Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau pembendaharaan kata bahasa itu.
Makna Kata
Dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan adanya berbagai makna kata yang berhubungan dengan kata-kata lainnya. Diantaranya adalah makna kata sinonim, antonim, homonim, polisemi, dan hiponim. Berikut ini adalah pembahasan mengenai definisi dan contoh dari makna kata tersebut :
a. Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama tetapi berlainan bentuk luar atau tulisannya. Contoh :
bunga = kembang
temperatur = suhu
akselerasi = percepatan
b. Antonim adalah dua kata yang memiliki makna yang berlawanan (lawan kata). Contoh :
bersih >< kotor
dangkal >< dalam
jauh >< dekat
c. Homonim adalah kata yang sama ejaan atau lafalnya tetapi memiliki makna yang berbeda. Berdasarkan keidentikan ejaan atau lafalnya homonim terdiri dari:
Homograf adalah bentuk istilah yang sama ejaannya, tetapi mungkin lain lafal dan maknanya (sama tulisannya tetapi lain pengucapan dan maknanya). Contoh : Apel (Upacara) dengan Apel (buah).
Homofon  adalah bentuk istilah yang sama lafalnya, tetapi berlainan ejaannya (sama pengucapannya tetapi lain tulisan dan maknanya). Contoh Bank (tempat menyimpan uang) dengan Bang (sebutan untuk laki-laki yang lebih tua).
d. Polisemi adalah istilah yang mempunyai makna yang berbeda-beda karena terjadi pergeseran makna atau tafsiran. Contoh :
Makanan harus dikunyah di dalam mulut (organ tubuh) hingga halus.
Tim penyelamat telah sampai di mulut (ujung) gua.
e. Hiponim adalah istilah yang maknanya terangkum oleh makna yang lebih luas yaitu superordinatnya. Contoh : Mangga, pisang, jeruk, apel, salak termasuk hiponim karena makna nya terangkum dalam superordinat buah.       

0 komentar:

Posting Komentar